Jumat, 29 Mei 2009

Masa Neonatal

TUGAS
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


HUMAN BODY

Masa 0- 3 Tahun
Masa Neonatal
Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan. Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :

1. Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
• Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari
• Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.

2. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.

Masa Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat.

Pada cewek pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita

Ciri pubertas
Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membesar untuk seorang gadis. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas.

Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas.

Penyebab munculnya pubertas
Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.

Hormon seks yang mempengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan mempengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa pertumbuhan

Memasuki pubertas pada anak perempuan , berarti saatnya siklus menstruasi atau mens dimulai. Umumnya, mens pertama (menarchy) terjadi di antara usia 10 sampai 16 tahun. Mens terjadi karena sel telur yang diproduksi ovarium tidak dibuahi/difertilisasi oleh sel sperma (yang dikeluarkan oleh alat reproduksi laki-laki) di dalam uterus kamu. Jika sel telur dibuahi, maka sel tersebut akan berkembang dan tumbuh menjadi bayi.

Untuk menyiapkan adanya bayi, jaringan pembuluh darah (endometrium) berkembang di dinding rahim kamu. Jika sel telur tidak bertemu dengan sel sperma, maka endometrium tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Jaringan tersebut menjadi luruh seperti cairan darah kental dan mengalir keluar melalui vagina. Mens terjadi selama 3-7 hari dan siklusnya (masa ke mens berikutnya) tidak sama untuk setiap perempuan. Umumnya satu siklus adalah 21-35 hari.

Estrogen (atau oestrogen) adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid.

Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utama testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur (ovari) pada betina, walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks jantan utama dan merupakan steroid anabolik. Baik pada jantan maupun betina, testoren memegang peranan penting bagi kesehatan. Fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan terhadap osteoporosis. Secara rata-rata, jantan dewasa menghasilkan testosteron sekitar dua puluh kali lebih banyak dari pada betina dewasa.

Jumat, 15 Mei 2009

Konsep Dasar Perkembangan manusia

A. KONSEP DASAR PERKEMBANAGN
1. Pengertian Manusia dan Perkembanagn
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah paling sempurna dengan struktur jasmaniah dan rohaniah terbaik di antara makhluk lainnya. Muzayyin Arifin mengatakan bahwa dalam struktur jasmaniah dan rohaniah itu Allah memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkembang yang menurut aliran psikologi behaviorisme disebut pre potence reflex (kemampuan dasar yang secara otomatis berkembang). Kemampuan dasar tersebut kemudian dikenal dengan istilah Pengembangan manusia secara konseptual memandang manusia sebagai suatu kesatuan jasmani dan rohani. Oleh sebab itu, kualitas manusia yang dimiliki oleh suatu bangsa dapat dilihat sebagai sinergistik antara kualitas rohani dan jasmani yang dimiliki oleh individu dari warga bangsa yang bersangkutan

Sedangkan perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu dalam diri individu mulai dari lahir sampai mati Dengan demikian kekuatan daya pikir dan berkarya yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia



2. Ciri-Ciri Perkembanag
Perkembanagn manusia itu secara umum mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ tubuh lainnya) dan aspek psikis (bertambahnya perbendaharaan kata dan kematangan berfikir, mengingat serta menggunakan imajinasinya)
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi aspek fisik (perubahan anak menjadi fase remaja serta dewasa) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama baik dalam aspek fisik maupun aspek psikis.
4. Diperolehnya tanda-tanda yang baru baik fisik maupun psikis.

3. Krakteristik Perkembanagn Manusia
Era globalisasi yang ditandai dengan transparansi di segala bidang kehidupan, telah menuntut manusia yang memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang memadai yang diimbangi dengan nilai-nilai tertentu sesuai dengan karakter dunia baru. Yaitu dunia tanpa batas (borderless world) yang berarti komunikasi antar manusia menjadi begitu mudah, begitu cepat, dan begitu intensif sehingga batas-batas ruang menjadi sirna. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain ; profesionalisme, kompetitif, efektif dan efisien dalam tata kerja, sehingga fungsi pendidikan tidak sekadar sebagai .agent of knowledge. akan tetapi harus mampu mengakomodir pengalaman, keterampilan dan nilai-nilai globalisasi dalam satu paket pendidikan.8 Dengan demikian orientasi pendidikan harus terkait dan sepadan .link and match. dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang dengan berbagai sektor kebutuhan, terutama dunia industri dan dunia usaha. Sehingga perlu adanya pandangan baru tentang manusia berkualitas dalam pendidikan di abad globalisasi ini.

Untuk itu, maka para pakar khususnya futurolog pendidikan telah menyusun berbagai skenario mengenai karakteristik manusia atau masyarakat abad 21, salah satunya sebagaimana pendapat Robert Reich yang dikutip oleh Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., mengemukakan bahwa manusia berkualitas yang cerdas itu memiliki ciri-ciri antara lain:

1. Added Values (memiliki nilai tambah, keahlian, profesionalisme)
2. Abstraction System Thinking (mampu berpikir rasional, mengabstraksikan suatu persoalan secara sistematis melalui pendekatan ilmiah objektif)
3. Experimentation and Test (mampu berpikir di balik data-data dengan melihat dari berbagai sudut)
4. Collaboration (mampu bekerja sama, bersinergi)

Gambaran di atas jelas merupakan suatu karakteristik nilai-nilai mentalitas yang harus tampak pada profil dan penampilan (performance) pengembangan manusia pada abad 21
.
B. KONSEP PENGEMBANGAN MANUSIA
Konsep perkembanagn manusia (human resource) berkembang ketika diketahui dan disadari bahwa manusia itu mengandung berbagai aspek sumber daya bahkan sebagai sumber energi. Manusia tidak hanya berunsur jumlah, seperti terkesan dari pengertian tentang penduduk, tetapi juga mutu, dan mutu ini tidak hanya ditentukan oleh aspek keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya, tetapi juga pendidikannya atau kadar pengetahuannya, pengalaman atau kematangannya, dan sikapnya atau nilai-nilai yang dimilikinya.

Pengembangan manusia adalah proses sepanjang hayat yang meliputi berbagai bidang kehidupan, terutama dilakukan melalui pendidikan. Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, peningkatan kualitas lebih ditingkatkan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang dibutuhkan oleh dunia kerja dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas proses produksi dan mempertahankan keseimbangan ekonomi

Program peningkatan perkembangan manusia melalui pendidikan akan memberikan manfaat pada lembaga berupa produktifitas, moral, efisiensi kerja, stabilitas, serta fleksibilitas lembaga dalam mengantisipasi lingkungan, baik dari dalam maupun dari luar lembaga yang bersangkutan. Fungsi dan orientasi pendidikan dan peningkatan kualitas manusia telah dibuat dalam suatu kebijakan Depdiknas dalam tiga strategi pokok pembangunan pendidikan nasional, yaitu: 1) Pemerataan kesempatan pendidikan, 2) Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan dan 3) Peningkatan kualitas manajemen pendidikan.

Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa proses pengembangan sumber daya manusia itu terdiri dari perencanaan (planning), pendidikan dan pelatihan (education and training), dan pengelolaan (management).

C. POTENSI DASAR MANUSIA
Para filosof tidak pernah sependapat tentang potensi apa yang perlu dikembangkan oleh manusia. Melalui pendekatan historis, Hasan Langgulung menjelaskan bahwa di Yunani Kuno satu-satunya potensi manusia yang harus dikembangkan di kerajaan Sparta adalah potensi jasmaninya, tetapi sebaliknya di kerajaan Athena yang dipentingkan adalah kecerdasan otaknya.

Potensi manusia dapat diklasifikasikan kepada potensi jasmani dan potensi rohani. Berbeda dengan klasifikasi yang dikemukakan di atas, beberapa ahli filsafat pendidikan menguraikan potensi rohani manusia ke dalam beberapa bagian, sebagaimana pendapat Barmawie Umary yang menyatakan bahwa potensi rohani manusia itu terdiri dari empat unsure pokok, yaitu roh, qalb, nafs, dan akal.33 Pembagian Barmawie Umary ini sedikit berbeda dengan klasifikasi potensi rohani yang dikemukakan oleh Muhaimin dan Abdul Mujib. Menurut keduanya potensi rohani manusia itu dibagi tiga yaitu, potensi fitrah, qolb, dan akal.

D. PEMBENTUKAN INSAN (MANUSIA) SHALEH
Yang dimaksud dengan insan shaleh adalah manusia yang mendekati kesempurnaan, dengan kata lain pengembangan manusia yang menyembah dan bertaqwa kepada Allah sebagaimana dalam firmanNya: .Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah kepadaKu.. (QS. Adz-Dzariat: 56), manusia yang penuh keimanan dan taqwa, berhubungan dengan Allah memelihara dan menghadap kepadaNya dalam segala perbuatan yang dikerjakan dan segala tingkah laku yang dilakukannya, segala pikiran yang tergores di hatinya dan segala perasaan yang berdetak di jantungnya. Yang harus diperhatikan di sini ialah bahwa makna menyembah sebagaimana ayat di atas tidak dimaksudkan shalat sebagai upacara ibadah yang kita pahami. Menyembah dalam pengertian luas adalah mengembangkan sifat Tuhan yang diberikan kepada manusia.6 Inilah manusia yang mengikuti jejak langkah Rasul saw. dalam pikiran dan perbuatannya.

Insan shaleh beriman dengan mendalam bahwa ia adalah khalifah di bumi. Ia mempunyai risalah ketuhanan yang harus dilaksanakannya, oleh sebab itu ia selalu menuju kesempurnaan itu hanya untuk Allah saja. Salah satu aspek kesempurnaan itu adalah akhlak yang mulia.

Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa di antara makhluk lainnya. Kemampuan demikian dimaksudkan agar manusia menjadi individu yang dapat mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Secara umum potensi manusia diklasifikasikan kepada potensi jasmani dan potensi rohani. Hasan Langgulung melihat potensi yang ada pada manusia tersebut sangat penting sebagai karunia yang diberikan Allah untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi, inilah tujuan utama atau akhir (ultimate aim) pendidikan Islam.

Potensi-potensi yang diberikan kepada manusia pada dasarnya merupakan petunjuk (hidayah) Allah yang diperuntukkan bagi manusia supaya ia dapat melakukan sikap hidup yang serasi dengan hakekat penciptaannya. Pengembangan SDM berdasarkan konsep Islam, ialah membentuk manusia yang berakhlak mulia, senantiasa menyembah Allah yang menebarkan rahmat bagi alam semesta dan bertaqwa kepada Allah. Inilah yang menjadi arah tujuan pengembangan SDM menurut konsep Islam.

Konsep Dasar Perkembangan manusia

Selasa, 12 Mei 2009

KOMPENSASI

KOMPENSASI


Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk jasa mereka dapat berupa finansial dan non finansial, Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh yang diharapkan, mempekerjakan yang diinginkan, dan mempertahankan karyawan yang ada.


Kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.


Program-program kompensasi karyawan dirancang untuk tiga hal :

1. Untuk menarik karyawan yang cukup.

2. Untuk memotivasi mereka untuk mencapai prestasi yang unggul.

3. Untuk mencapai masa dinas yang panjang.


Program-program kompensasi penting bagi perusahaan untuk mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia, disamping itu kompensasi dalam bentuk pengupahan dan balas jasa lainnya sering merupakan komponen-komponen biaya yang paling penting dan paling besar. Bila kompensasi dan penggajian tidak diadministrasikan secara tepat maka perusahaan bisa kehilangan karyawan yang baik dan harus mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan karyawan penggantinya.


Makalah dapat di download disini Kompensasi

Pembelokan Makna ACIS

Oleh Henri Shalahuddin

Alumnus Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Gontor

Perhelatan Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) in Indonesia VII yang dilaksanakan di Pekanbaru, 21-24 November baru saja usai. Konferensi tahunan ini mengangkat tema ‘Konstribusi ilmu-ilmu keislaman dalam menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan pada millenium ketiga’ dan terlaksana atas kerja sama Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Departemen Agama RI dan UIN Suska Riau.

Sejumlah harapan memajukan kualitas studi Islam di Tanah Air, tentu banyak ditujukan pada hasil konferensi bergengsi yang dihadiri oleh utusan-utusan dari perguruan tinggi agama Islam (PTAI), peneliti dan LSM se-Indonesia ini. Apalagi studi Islam di Indonesia akhir-akhir ini kehilangan peminatnya dari tahun ke tahun.

Sebagai upaya untuk mewujudkan peran pusat kajian keislaman par-excellent, sejak tahun 2001 program pascasarajana PTAI merintis forum kajian berkala tahunan yang diberi nama annual conference kajian Islam. Perhelatan annual conference ini dilaksanakan berturut-turut mulai 2001 di Semarang, Padang, Yogyakarta, Aceh, Makassar, dan Bandung. Forum ini dalam perkembangannya kemudian dapat dinilai sebagai barometer perkembangan kajian dan pemikiran keislaman di Indonesia.

Liberalisasi studi Islam
Jauh panggang dari api. Itulah kesan penulis ketika membandingkan antara tema yang diusung ACIS VII dan realitas isu-isu yang dibahas dalam konferensi. Alih-alih ingin memberikan konstribusi lmu keislaman dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan, sebaliknya ACIS justru dijadikan ajang untuk meliberalkan studi Islam di lingkungan PTAI dengan cara yang tidak bermartabat. Dalam sesi paralel ‘Islam dan Masalah Hak Asasi Manusia (HAM)’ misalnya, pembahasan banyak difokuskan pada usaha menghujat hukum Islam, ulama fikih yang bermartabat, dan memposisikan MUI sebagai terdakwa.

Dalam makalah ‘Mengubah Wajah Fikih Islam’ misalnya, diusulkan munculnya corak fikih baru yang bernuansa pluralis yang menjamin hak kebebasan dalam beragama, termasuk hak untuk menafsirkan agama. Selanjutnya pemakalah menuding fatwa MUI yang menyatakan kelompok Ahmadiyah sesat dan menyesatkan telah merampas hak kebebasan ini dengan cara membenturkannya dengan Resolusi Majelis Umum PBB 217A (III) 1948 dan UUD 1945 Pasal 28E dan Pasal 29.

Di samping itu, dia juga mengusulkan dibuatnya fikih berkeadilan gender sebagai ganti fikih patriarkhi, fikih non-rasial pengganti fikih rasial, dan fikih lokal Indonesia pengganti fikih lokal Arab. Maka bisa dipahami bahwa dalam merumuskan kitab fikih, para fuqaha terdahulu dituduh membawa kepentingan subjektif yang bertujuan menegakkan hegemoni kearabannya, jauh dari motif keislaman dan pengabdian.

Selanjutnya, dalam mengamati fenomena perdagangan perempuan yang marak terjadi di Indonesia, seorang pemakalah mempertanyakan efektivitas peran partai politik Islam, perda syariah di beberapa daerah, institusi pendidikan Islam, dan maraknya pembangunan rumah ibadah yang terbukti mandul menangani masalah ini. Mencermati euforia perda syariah misalnya, dengan sinis pemakalah mengatakan, "Di Indonesia beberapa euforia, ternyata tidak ada implikasinya, adanya perda tentang wajib busana Muslim, kayaknya perempuan saja yang salah itu."

Penyaji lainnya yang membawakan tema’ Menakar Kebebasan Beragama di Indonesia’, menegaskan bahwa agama dan beragama adalah semata-mata untuk manusia bukan untuk apapun atau siapapun. Oleh karena itu tidak ada hak pada apapun atau siapapun termasuk Tuhan untuk memaksakan agama tertentu kepada manusia. Dalam uraiannya, kebebasan beragama secara operasional didefinisikan pemakalah juga sebagai kebebasan untuk tidak beragama. Pemakalah juga menyesalkan pembekuan aliran-aliran yang dianggap sesat seperti Ahmadiyah, Al Qiyadah Al Islamiyyah, dan sebagainya.

Sedangkan pemakalah terakhir dengan tema ‘Agama dan Negara’ di antaranya menyoroti praktik politik agama di Indonesia yang belum mengakui semua jenis agama dan keyakinan di Indonesia, dan masih terbatas pada lima atau enam jenis agama saja. Terkait dengan masalah kolom agama dalam KTP, pemakalah usul agar kolom itu dihapus, karena menurutnya adanya kolom tersebut sangat potensial memunculkan diskriminasi hak-hak sipil warga negara.

ACIS VII yang merupakan forum terhormat, justru dinodai pihak yang berwawasan antiperbedaan dengan mengundang tokoh yang telah difatwa murtad dan terbukti melecehkan keilmuan Islam seperti Nasr Hamid Abu Zayd untuk menjadi narasumber. Walaupun akhirnya kehadiran Abu Zayd digagalkan setelah adanya resistensi kuat dari masyarakat Riau, namun hal ini tidak memberi pelajaran bagi pihak pendidikan tinggi Islam Depag RI.

Bahkan dalam pidato sambutan pembukaan ACIS, seorang direktur mengumumkan bahwa Abu Zayd berjanji akan hadir pada acara Seminar Internasional di UNISMA Malang. Perkembangan informasi akhirnya menyatakan Abu Zayd juga dibatalkan tampil di forum tersebut, karena adanya desakan tokoh-tokoh agama di Malang.

Abu Zayd, seperti yang dipaparkan dalam buku Alquran Dihujat (GIP, Jakarta: Mei 2007) telah menyeru umat Islam untuk meninggalkan Alquran dan Hadits (lihat karya Abu Zayd: Al-Imam Al-Syafi’i: 2003). Di samping itu dia juga menghalalkan homoseksual dan mempersalahkan umat Islam yang tetap memandangnya sebagai perilaku yang menyimpang (Voice of an Excile: 2004). Lebih lanjut, Abu Zayd terbukti telah melecehkan ulama sekaliber Imam Syafi’i dan menuduh beliau sebagai ideolog Quraisy yang oportunis, menjilat penguasa, dan selalu menggiring ideologi Islam demi menegakkan supremasi suku Quraisy. Namun demikian, mengapa pihak penyelenggara kukuh memilih tokoh yang hobi melakukan kekerasan intelektual ini sebagai narasumber?

Apa motif di balik semua ini?
Meskipun Abu Zayd tidak hadir, namun buku murid kesayangannya Orientalisme, Alquran dan Hadis, telah diproyekkan untuk dibagikan kepada peserta ACIS VII. Sebenarnya buku ini bukanlah karya akademis yang utuh, namun merupakan kumpulan paper kelas seminar ‘Orientalisme, Alquran dan Hadis’ yang diampunya bersama dosen lainnya di program pascasarjana UIN Yogyakarta. Ringkasnya, buku ini cenderung membela kajian orientalis terhadap Alquran dan menyarankan untuk tidak menempatkan Alquran pada wilayah yang ’sakral’ dan sarat dengan pelbagai nilai keutamaan religius saat melakukan pengkajian terhadapnya. Lalu apakah relevansinya bagi kemajuan studi Alquran, sehingga karya dosen pengantar buku Menggugat Otensitas Wahyu Tuhan ini harus dimiliki semua peserta?

Catatan akhir
Konferensi tahunan yang bertujuan mulia ini adalah tradisi keilmuan yang harus dipertahankan. Namun demikian, proses penyeleksian makalah dan narasumber hendaknya tidak dominasi pihak tertentu yang justru bisa merendahkan kedudukan konferensi keilmuan yang bermartabat ini. Tampilnya narasumber asing non-Muslim untuk berbicara tentang studi Islam di depan para akademisi Muslim adalah bukti betapa peran agen-agen Barat di lingkungan Departemen Agama RI dalam menentukan arah studi Islam di PTAI tidak bisa dipandang sebelah mata.

Ikhtisar
- Forum mulia yang bernama Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) mengalami distorsi.
- Berbagai ekspresi subjektif yang menghujat kemuliaan Islam dikembangkan dalam forum ini.
- Yang muncul dalam forum ini bukanlah wacana sehat yang mengembangkan kajian Islam, tapi liberalisasi studi Islam.

Sumber : Republika Onlin

Tantangan Baru Universitas Kita

Oleh Harus Laksana Guntur

Assistant Professor di Tokyo Institute of Technology, Jepang

"Ilmu pengetahuan harus mendatangkan peningkatan standar kualitas kehidupan umat manusia dan, kalau memungkinkan, menyelamatkan masa depan generasi yang akan datang." Berangkat dari filosofi tersebut, ilmu pengetahuan dituntut untuk terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Penemuan-penemuan baru, sebagai produk dari pengembangan ilmu pengetahuan, harus bisa meningkatkan standar kualitas kehidupan manusia dan menyelamatkan masa depan generasi yang akan datang. Belakangan ada sebuah fenomena menarik di dunia pendidikan tinggi dunia yaitu maraknya pemeringkatan institusi pendidikan tinggi oleh media dan berbagai badan perangking dunia dengan berbagai kriterianya.

Terlepas dari pro-kontra opini yang berkembang di antara praktisi pendidikan tinggi tentang metode dan kriteria yang dipakai dalam pemeringkatan, ada banyak hal yang bisa kita ambil manfaatnya untuk perbaikan institusi pendidikan tinggi di Tanah Air. Setidaknya kita bisa banyak belajar dari apa yang sedang dilakukan dan sudah dihasilkan oleh uiversitas langganan peringkat atas dunia, seperti Havard, MIT, Stanford, Oxford, Cambridge, dan universitas papan atas lainnya dalam upaya memberikan kontribusi maksimal bagi peningkatan standard kualitas kehidupan manusia.

Universitas entrepreneur
Dalam artikelnya di majalah ilmiah terkemuka dunia, Nature, tahun 2006, Xiaogang Peng, seorang profesor di Arkansas University menulis artikel berjudul ‘University spin-off: Opportunity or challenge?" Ada satu hal yang menarik untuk dikaji, apalagi kalau kita kaitkan dengan fenomena pemeringkatan universitas akhir-akhir ini. Paradigma yang mengatakan bahwa universitas adalah pusat aktivitas riset telah berkembang sedemikian pesat menjadi pusat riset dan pusat inkubasi bisnis baru berbasis inovasi teknologi, yang mampu melahirkan perusahaan-perusahaan baru (spin out company).

Peranan universitas dan lembaga riset tak bisa dibilang enteng sebagai mesin pertumbuhan ekonomi. MIT misalnya, berdasarkan penelitian Boston Bank yang bertajuk MIT: The Impact of Innovation, telah berkontribusi luar biasa tidak hanya bagi AS tetapi juga bagi dunia. Para alumni MIT telah mampu membangun 4.000 perusahaan dengan sales turnover 232 miliar dolar AS. Mereka pun mampu membuka kesempatan kerja bagi sekitar 1 juta orang di dunia. Pencapaian ini telah menempatkan MIT sama dengan kekuatan ekonomi dunia pada urutan ke-24 karena sales turnover-nya setara 2 kali GDP Afrika Selatan yang besarnya 116 miliar dolar AS.

Sebuah kalkulasi yang dilakukan MIT Technology Licensing Office menyebutkan bahwa pemerintah AS memperoleh keuntungan kembali yang sangat tinggi atas dana investasi pemerintah pada pembiayaan riset ilmiah di berbagai universitas dan lembaga riset dari hasil penjualan lisensi teknologinya. Pemerintah AS mendapatkan 15 persen dari hasil penjualan lisensi teknologi tersebut.

Dari Pusat Inovasi Universitas Oxford (ISIS-Innovation), sejak didirikan tahun 1997, mereka mampu menciptakan rata-rata 1 paten per minggu dan sekitar 1 spin out company per bulan. Universitas Oxford dan Cambridge, telah berhasil menciptakan 139 spin out company dengan revenue hampir 15 milar poundsterling dari hasil penjualan lisensi teknologi penemuan barunya, pada tahun 2000-2001. Sementara di Jepang, menurut data Technology Lisencing Organization-Tokyo Institute of Technology, telah tercipta sekitar 36 spin out company dan 3.000 paten sampai akhir tahun 2002.

Informasi tersebut seharusnya mampu membuka mata kita bahwa universitas papan atas dunia mampu menjadi penggerak perekonomian lokal dan global, yang berarti membuka lapangan kerja baru berbasis inovasi teknologi. Mereka telah berhasil membuktikan dirinya layak disebut sebagai universitas entrepreneur dan kekuatan ekonomi baru dunia.

Kesiapan dan peluang
Keberhasilan dalam mendorong universitas di Tanah Air menjadi universitas entrepreneur sangat ditentukan oleh dukungan dana yang kuat, regulasi yang kondusif, serta pemahaman yang cukup dari para ilmuwan kita akan relasi teknologi-bisnis dan strategi bisnis. Sayangnya, prasyarat itu belum terpenuhi sampai saat ini. Universitas kita masih dalam masa transisi menuju universitas riset. Bahkan sebagian besar universitas kita masih jauh di bawah standar untuk bisa dikatagorikan dalam universitas yang dalam proses menuju universitas riset.

Penemuan-penemuan baru yang dihasilkan oleh ilmuwan kita sering menemui kendala pada proses komersialisasinya. Salah satu faktor penyebabnya adalah kemampuan ilmuwan kita dalam melakukan proses komersialisasi penemuan barunya masih sangat rendah. Mereka tidak memiliki pengetahuan bagaimana membangun bisnis terkait penemuannya. Dalam dunia bisnis, sebuah penemuan besar tidak selalu berarti bisa menghasilkan uang besar. Karena kenyataannya, teknologi yang diterima pasar seringkali bukan yang terbaik menurut kriteria keilmuan, dan ini harus ilmuwan sadari, kecuali penemuan yang memang cukup revolusioner.

Industri di Tanah Air bisa dikatakan lepas tanggung jawab terhadap masalah pengembangan ilmu pengetahuan. Pemerintah (pusat dan daerah) sebagai regulator seharusnya menciptakan iklim yang mampu mempererat kerja sama antara perusahaan dan universitas dalam mengemban tanggun jawab pengembangan ilmu pengetahuan. Pemerintah juga harus mempermudah regulasi terkait komersialisi penemuan riset dan merangsang proses komersialisasi penemuan baru dengan menyediakan dana bagi upaya terciptanya bisnis-bisnis baru berbasis inovasi teknologi. Pada akhirnya, universitas riset bisa menjelma menjadi universitas entrepreneur, penggerak ekonomi lokal dan global, serta memperkaya peluang riset bagi ilmuwan lokal dan mahasiswa sendiri. Mungkinkah?

Sumber : Republika

KEADAAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

KEADAAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

Telah kita ketahui bahwa usha pendidikan Islam sama tujuannya dengan Islam itu sendiri, dan pendidikan Islam tidak terlepas dari sejarah Islam pada umumnya. Karena itulah, periodesasi sejarah pendidikan Islam berada dalam periode-periode sejarah Islam itu sendiri.
Pendidikan Islam tersebut pada dasarnya dilaksanakan dalam upaya menyahuti kehendak umat Islam pada masa itu dan pada masa yang akan datang yang dianggap sebagai kebutuhan hidup (need of life). Usaha yang dimiliki, apabila kita teliti atau perhatikan lebih mendalam, merupakan upaya untuk melaksanakan isi kandungan Al-Qur'an terutama yang tertuang pada surat Al-Alaq: 1-5. Sebagimana hanya Islam yang mula-mula diterima Nabi Muhammad SAW. Melalui Malaikat jibril di gua Hira. Ini merupakan salah satu contoh dari opersionalisasi penyampaian dari pendidikan tersebut.

Prof. Dr. Harudn Nasution, secara garis besar membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode, yaitu perode klasik, pertengahan, dan modern.
Selanjutnya, pembahasan tentang lintasan atau periode sejarah pendidikan Islam mengikuti penahapan perkembangan sebagai berikut:
1. Periode pembinaan pendidikan Islam, berlangsung pada masa nab Muhammad SAW. Selama lebih kurang dari 23 tahun, yaitu sejak beliau menerima wahyu pertama sebagai tanda kerasulannya sampai wafat.
2. Periode pertubuhan pendidikan, berlangsung sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sampai dengan akhir kekuasaan Bani Umaiyah, yang diwarnai oleh penyebaran Islam ke dalam lingkungan budaya bangsa di luar bangsa Arab dan perkembangannya ilmu-ilmu naqli
3. Periode kejayaan pendidikan Islam, berlangsung sejak permulaan Daulah bani Abbasiyah sampai dengan jatuhnya kota Bagdad yang diwarnai oleh perkembangan secara pesat ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam serta mencapai puncak kejayaannya.
4. Tahap kemuduran pendidikan berlangsung sejak jatuhnya kota Bagdad sampai dengan jatuhnya Mesir oleh Napoleon sekirat abad ke-18 M. yang ditandai oleh lemahnya kebudayaan Islam berpindahnya pusat-pusat pengembangan kebudayaan dan peradaban manusia ke dunia Barat.
5. Tahap pembaharuan pendidikan Islam, berlangsungnya sejak pendudukan Mesir Oleh Napoleon pada akhir abad ke-18 M. sampai sekarang, yang di tandai oleh masuknya unsur-unsur budaya dan pendidikan modern dari dunia Barat ke dunia Islam.
Sementara itu, kegiatan pendidikan Islam di Indonesia lahir dan tumbuh serta berkembang bersamaan dengan masuk dan berkembangnya islam di Indonesia. Sesungguhnya kegiatan pendidikan Islam tersebut merupakan pengalaman dan pengetahuan yang penting bagi kelangsungan perkembangan Islam dan umat Islam, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Pendidikan Islam itu bahkan menjadi tolak ukur, bagaimana Islam dan umatnya telah memainkan perananya dalam berbagai aspek sosial, politik, budaya. Oleh karena itu, untuk melacak sejarah pendidikan Islam di Indonesia dengan periodisasinya, baik dalam pemikiran, isi, maupun pertumbuhan oraganisasi dan kelembagaannya tidak mungkin dilepaskan dari fase-fase yang dilaluinya.
Fase-fase tersebut secara periodisasi dapat dibagi menjadi;
1. Periode masuknya Islam ke Indonesia
2. Periode pengembangan dengan melalui proses adaptasi
3. Periode kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam (proses politik)
4. Periode penjajahan Belanda (1619 – 1942)
5. Periode penjajahan Jepang (1942 – 1945)
6. Periode kemerdekaan I Orde lama (1945 – 1965)
7. Periode kemerdekaan II Orde Baru/Pembangunan (1966- sekarang)

Cara Menghilangakan Navbar

Navbar merupakan kotak navigasi blogger yang merupakan fasilitas dan berada pada tampilan website blogspot Anda. Navbar dapat fungsinya antara lain untuk mulai melakukan Sign In/out atau bisa juga membuat Blog baru serta digunakan untuk memudahkan Anda atau pengunjung untuk fitur pencarian, memberikan label, managerial blog, link ke blogspot selanjutnya, sebagainya.

Nah...!!! untuk menghilangkan Navigation Bar?

1. Login dulu di Blogger.com / Blogspot.com
2. Klik Tata Letak/Layout –> Edit HTML
3. Taruh script berikut ke dalam tag head

#navbar-iframe {
display: none !important;
}

Contohnya seperti ini :

———————————————–
Blogger Template Style
Name: Bakir
Designer: Fitri
URL: www.tutorialblog.blogspot.com
Date: 29 Feb 2004
Updated by: Blogger Team
———————————————– */
#navbar-iframe {
display: none !important;
}
/* Variable definitions

navbar2.gif

4. Klik Simpan Template.
5. Refresh blog Anda.

Selamat mencoba.

Cara Mengganti Icon Pada Address Bar

Apabila kita punya sebuah blog di Blogspot maka icon default yang akan tampil adalah gambar seperti ini :


Nah...!!! bagi anda yang ingin merubah icon tersebut dengan gambar sesuai dengan keinginanmu. caranya sangat mudah, yaitu dengan membuat gambar yang eksistensi filenya gif, jpg, ico, dll dengan ukuran kira2 24x42 pixel sampai 32x32 pixel.

kemudian ..... masuk ke "Layout --> Edit HTML" trus tempatkan script berikut sebelum kode



kemudian anda menyimpannya. dan anda bisa menyimpan gambarmu di 000webhost atau bisa juga di photobucket dan juga di imageshack atau anda bisa memilih beberapa contoh icon/gambar beserta dengan linknya dibawah ini.

http://img527.imageshack.us/img527/6543/image7go9.gif
http://img507.imageshack.us/img507/5774/image8wn8.gif
http://img150.imageshack.us/img150/5784/image9qo1.gif
http://img404.imageshack.us/img404/1214/image10vr1.gif

http://img87.imageshack.us/img87/5862/image1an1.gif
http://img134.imageshack.us/img134/633/image4hx4.gif
http://img139.imageshack.us/img139/83/image5oa7.gif
http://img509.imageshack.us/img509/6449/image6fu0.gif
http://img412.imageshack.us/img412/3808/image11pc0.gif
http://img100.imageshack.us/img100/4658/image12du2.gif
http://img132.imageshack.us/img132/4733/image13lj1.gif
http://img145.imageshack.us/img145/7793/image14zg9.gif
http://img110.imageshack.us/img110/6218/image2ie0.gif
http://img98.imageshack.us/img98/9617/image3cr0.gif
http://img264.imageshack.us/img264/7575/image16kn8.gif
http://img412.imageshack.us/img412/4403/image15jc7.gif

Kemudian langkah terakhir dapat anda lakukan penyimpanan templet, dan buktikan...!!!

Selamat Mecoba